Tuesday, April 14, 2015

Tugas Liputan Human Interest Topeng Malangan

Tugas Liputan Human Interest
Topeng Malangan oleh bapak TRI HANDOYO





 Penulis
Nama;              Sandy Dwi Zuga Novanda
                         Nim ;             201210040311200
Management Media Massa. (kls C)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI 2012
FAKULTAS FISIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG







MENCINTAI KEBUADAYAAN LELUHUR MELAWAN ERA MODERN



Topeng malangan merupakan kesenian tradisional yang berada di Malang. Dimana sanggar maupun padepokanya terletak di desa Kedungmonggo-Pakisaji, Kabupaten Malang-Jawa Timur. Pengelolahan kesenian ini, sekarang dikelolah oleh bapak Handoyo cucu dari mbah Karimun. Dengan adanya kepengurusan kesenian ini, sehingga sampai sekarang kesenian topeng Malangan dapat terlestarikan secara baik.
Dengan nama asli Tri Handoyo yang lahir di kota Malang, jawa timur 3 maret 1978 memiliki istri yang sangat mendukungnya dalam kesenian dan juga ikut mengajarkan tari kepada orang lain adalah Saini yang berumur 35 tahun. Dan mereka telah di karuniai 2 anak yaitu Winnie Padnecwara (10 tahun), Dita Andhika Raja Padmi (7 tahun).
Biasa di panggil Handoyo, adalah generasi kelima dari keluarga seniman wayang topeng di Malang. ini karena memang ayah dan kakeknya adalah seniman topeng. mereka adalah para maestro yang mengajari handoyo kecil cara membuat topeng, menari topeng, menabuh gamelan dan membuat pertunjukan topeng. Jika mulanya wayang topeng Malang adalah sebuah seni pertunjukan, beberapa tahun terakhir ini ia terus memproduksi topeng kayu menampilkan wajah tokoh-tokoh wayang itu sendiri. Orang-orang mudah mengenalnya dengan istilah topeng malangan.

Wayang topeng merupakan sebuah kesenian yang mirip wayang orang, tetapi pemainnya memakai topeng. Di dalamnya ada alur cerita dan tarian. Cerita yang dibawakan biasanya seputar kisah Panji dari Kerajaan Jenggala di Kediri.Di Sanggar Asmoro Bangun terdapat 76 karakter, tetapi yang biasa dipentaskan hanya 20-25 topeng. Mereka terdiri dari empat kelompok utama, yakni tokoh baik, tokoh antagonis, para pembantu yang lucu, dan satwa sebagai pelengkap.
Sekarang di Malang masih terdapat beberapa kelompok kesenian wayang topeng. Namun, menurut Handoyo, Pedepokan Asmoro Bangun termasuk yang paling aktif. Hal ini ditunjukkan, antara lain, melalui kegiatan rutin mereka.Setiap minggu selalu ada pembelajaran tari bagi para siswa SD dan SMP. Sekarang ada sekitar 50 siswa yang belajar di Pedepokan Asmoro Bangun. Ada juga latihan karawitan bagi remaja yang dilakukan tiga kali dalam sepekan. Selain itu, ada pentas bulanan bertajuk ”Gebyak Topeng Senin Legian” yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir ini. Ada juga pelatihan untuk mewarnai topeng contohnya adalah;

                    


Ketika latihan menari mereka mereka tidak melakukan sesaji, tetapi kalau pentas wayang topeng memakai sesaji. Dalam melakukan ritual harus ada hal yang di penuhi adalah pisang, beras, bodek,bumbu-bumbu dapur, bumbu-bumbu nginang , uang dan yang lain. Uang di gunakan untuk memenuhi segala sesuatu yang di berikan kurang atau tidak memenuhi syarat.

Untuk perkembangan ke depan, anak muda di daerah tersebut memiliki rencana guna menjadikan Pedukuhan Kedung Monggo sebagai desa wisata.namun yang lebih penting dari semua itu adalah belajar bagaimana mencintai budaya leluhur mereka. di desanya, dusun kedung monggo – desa karang pandan kecamatan pakisaji kabupaten malang, laki-laki ini mendirikan sebuah sanggar tari yang ia namai asmoro bangun. lewat sanggar ini ia berusaha melestarikan budaya topeng yang kian hari kian tergerus arus budaya yang dianggap lebih modern.

No comments:

Post a Comment